Surabaya - Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) baru saja merayakan ulang tahunnya yang pertama, dengan mengusung tema KJJT Berbagi, Merdeka dari Pandemi. Tepat 12 Agustus. Tidak ada pesta perayaan dalam ulang tahun komunitas KJJT yang bersejarah ini.
Tapi, hal bermanfaat yang mereka lakukan, yaitu membagikan 50 paket sembako kepada wartawan. Paket tersebut diberikan kepada buruh tinta yang terdampak pandemi dan pelaksanaan PPKM (Penegakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 4.
Baca juga:
*Bersih-bersih Kantor Ala Penrem 082/CPYJ*
|
“Kami melakukan pembagian sembako sore ini, ” kata Ketua Umum KJJT, Slamet Maulana, Kamis (12/ 8/2021). Hanya tiga daerah yang menjadi target penyaluran sembako ini. Yakni wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Gerakan kali ini didukung oleh BG Junction dan Gusdurian Peduli.
Menurutnya, pandemi ini berdampak besar bagi jurnalis. Mereka sangat rentan terhadap virus ini. Karena mobilitas dan pertemuan mereka sangat terpengaruh. “Sudah banyak wartawan yang harus menutup usia karena terpapar Covid-19, ” ujarnya.
Menurut data yang dimiliki KJJT, sudah ada 40 jurnalis yang meninggal dunia akibat virus tersebut. Belum lagi dampak ekonominya. Gara-gara pandemi, bisnis media seolah dihantam badai yang sangat luar biasa. Akibatnya, banyak dari mereka yang dibayar tidak memenuhi syarat. “Dengan banyaknya jurnalis yang terdampak pandemi ini, kami merayakan HUT KJJT yang pertama secara sederhana. Sebagai bentuk empati, kami membagikan paket sembako untuk wartawan, ” ujarnya.Sementara itu, GM BG Junction, Heru Prasetya mengaku telah membagikan ratusan paket sembako. Sebanyak 50 diantaranya diberikan khusus untuk wartawan melalui KJJT. “Kami berbagi kepada warga dan wartawan yang terkena dampak pelaksanaan PPKM level 4. Kami di sini merasa prihatin. Maka dari itu kami mengadakan kegiatan bakti sosial dengan membagikan paket sembako, ” kata Heru. Di waktu berbeda, Koordinator Gusdurian Care Surabaya, Yuska Harimurti menyampaikan, kegiatan bakti sosial ini sudah dilakukan sejak Covid-19 melanda Indonesia. Yaitu pada bulan Maret 2020. "Kami di sini sebagai penghubung.Saat ini Gusdurian lebih mementingkan pelayanan warga isolasi mandiri yang dipastikan bencana ini menimpa siapa saja tanpa terkecuali. Untuk itu diperlukan partisipasi dari semua pihak, ” jelasnya. “Selain mengharapkan negara hadir untuk menyikapi dampak dari semua kebijakan tersebut, yang lebih penting adalah jika kita bangga disebut sebagai bangsa yang cinta gotong royong. Jadi sekarang saat yang tepat untuk membuktikannya, ” imbuhnya. Di sisi lain, dalam memperingati ulang tahun pertamanya, KJJT juga dibanjiri sambutan dan dukungan dari para wartawan senior.
Salah satunya adalah Supriadi (64). Ia merupakan mantan jurnalis Memorandum, bahkan ia menganggap meski baru berusia satu tahun, namun ia menganggap solidaritasnya sangat tinggi. “Kalau ada wartawan yang dikriminalisasi atau disakiti, KJJT datang dan mendampingi wartawan itu, ” kata Supriyadi yang akrab disapa Kung saat diwawancarai Kamis (12/8) siang, berharap masyarakat semakin solid dan berkembang. Pria kelahiran 1957 itu pun mengapresiasi kegiatan berbagi yang dilakukan di masa pandemi ini. “Terima kasih atas paket sembako yang diberikan KJJT kepada saya, ini sebagai bentuk perhatian kepada wartawan, ” imbuhnya. (Wahyudi) Sumber Resmi: Komunitas Wartawan Jawa Timur